Kerukunan umat beragama sebagai kebutuhan dan keniscayaan seperti halnya kemajemukan itu sendiri adalah keniscayaan. Apalagi, semua agama di Indonesia memandang kerukunan sebagai hukum Tuhan dalam kehidupan.
Paulus Wirotomo menjelaskan bahwa pengertian kerukunan adalah menciptakan integrasi sosial dalam masyarakat melalui konsep - konsep tertentu dalam upaya mempersatukan mahluk sosial, baik secara individu dan kelompok untuk memberikan rasa kenyamanan dan ketentraman.
Kerukunan merupakan istilah yang dipenuhi oleh muatan makna "baik" dan "damai". Intinya hidup bersama dalam masyarakat dengan "kesatuan hati dan "bersepakat" untuk tidak menciptakan perselisihan dan perengkaran ( Depdikbud, 1985:850 ). Bila pemaknaan tersebut dijadikan pegangan, maka "kerukunan" adalah sesuatu yang ideal dan didambakan oleh masyarakat manusia. Namun apabila melihat kenyataan, ketika sejarah kehidupan manusia generasi pertama keturunan nabi Adam AS yakni Qabil dan Habil yang berselisih dan bertengkar dan berakhir dengan terbunuhnya sang adik yaitu Habil, maka apakan dapat dikatakan bahwa masyarakat generasi pertama anak manusia bukan masyarakat yang rukun ?. Atau perselisihan dan pertengkaran memang sudah sehakekat dengan kehidupan manusia sehingga dambaan terhadap "kerukunan" itu ada karena "ketidakrukunan" itupun sudah menjadi kodrat dalam masyarakat manusia ?
Pertanyaan seperti tersebut di atas bukan menginginkan jawaban akan tetapi hanya untuk mengingatkan bahwa manusia itu senantiasa bergelut dengan tarikan yang berbeda arah, antara harapan dan kenyataan, antara cita - cita dan tercipta.
HUBUNGAN INTERN UMAT BERAGAMA
Persaudaraan atau ukhuwah, merupakan salah satu ajaran yang mendapat perhatian penting dalam Islam. Al-Quran menyebutkan kata yang mengandung arti persaudaraan sebanyak 52 kali yang menyangkut berbagai persamaan, baik persamaan keturunan, keluarga, masyarakat, bangsa dan agama. Ukhuwah yang Islami dapat dibagi kedalam empat macam, yaitu : Pertama Ukhuwah Ubudiyah atau saudara sekemakhlukan dankesetundukan kepada Allah. Kedua Ukhuwah Insaniyah ( Basyariyah ), dalam arti seluruh umat manusia adalah bersaudara, karena semua berasal dari ayah dan ibu yang sama, yaitu Adam dan Hawa. Ketiga, Ukhuwah Wathoniah Wannasab, yaitu persaudaraan dalam keturunan dankebangsaan. Keempat, Ukhuwwahfid Din Al Islam, persaudaraan sesama muslim ( Quraish Shihab. M. 1997:57 ).
0 Komentar